Artikel
Budaya Menyambut Bulan Suci Ramadhan
Budaya Jawa memang beragam bentuknya dan selayaknya kita lestarikan agar senantiasa terus berlangsung dan terus ada sampai akhir hayat dan turun temurun. Budaya di bulan Ramadhan juga beragam macam yang dilakukan masyarakat terutama masyarakat pedesaan untuk menyambut dan meramaikan bulan suci ini.
Di Desa Tireman Kecamatan Rembang Kabupaten Rembang, dalam menyambut bulan Ramadhan juga terdapat budaya yang dari dulu turun temurun dilestarikan hingga sekarang, diantaranya Ruwahan, Malam Selikuran, Tahlil Bersama di Makam, dan Pengumpulan Zakat Fitrah.
Hal ini sangat menarik untuk diikuti dan untuk terus dilestarikan, karena banyak nilai positifnya. Diantaranya adalah adanya kerukunan warga masyarakat yang luar biasa, sengkuyung bareng melakukan kegiatan yang dilakukan secara bersama-sama dan saling menghormati, yang mungkin sdh jarang dilakukan oleh masyarakat kota. Berdoa bersama, kerjabakti dan senantiasa berkumpul berkomunikasi untuk menciptakan keakraban satu sama lain.
Adapun Budaya Kegiatan yang ada di Desa Tireman dalam menyambut Bulan Suci Ramadhan adalah :
- Ruwahan, yaitu kegiatan mendoakan arwah leluhur yang telah meninggal dunia yang dilakukan dengan membawa bingkisan makanan yang dibawa dan dikumpulkan di Masjid dan Mushola.
- Nyadran, yaitu melakukan kegiatan kerjabakti atau bersih-bersih makam yang dilakukan secara bersama-sama di lokasi makam desa.
- Malam Selikuran, dilakukan dimalam ke-21 Ramadhan dengan Tahlil dan berdoa di Masjid.
- Tahlil Bersama di Makam, dilakukan setelah waktu Ashar, berkumpul bersama dan melakukan Tahlil dan dilanjutkan berdoa bersama yang dipimpin oleh Mbah Modin.
- Pengumpulan Zakat Fitrah, yang dilakukan oleh Pengurus Masjid untuk menampung Zakat Fitrah dari warga desa dan menyalurkan kepada yang berhak.
Budaya yang ada di Desa Tireman ini, semoga bisa terus berlangsung turun temurun.